Curah Hujan Ekstrem Jatim: BMKG Beri Penjelasan Lengkap

Admin

2 min read

Post on May 19, 2025

4.6

Share

Curah Hujan Ekstrem Jatim: BMKG Beri Penjelasan Lengkap

Jawa Timur (Jatim) tengah dilanda curah hujan ekstrem dalam beberapa pekan terakhir. Banjir, tanah longsor, dan berbagai bencana hidrometeorologi lainnya melanda beberapa wilayah, menimbulkan kerugian dan korban jiwa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan penjelasan lengkap mengenai fenomena ini, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penyebab dan antisipasi ke depannya.

Penyebab Curah Hujan Ekstrem di Jawa Timur

BMKG menjelaskan bahwa curah hujan ekstrem di Jatim disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Salah satu faktor utama adalah Madden Julian Oscillation (MJO), yaitu fenomena iklim yang mempengaruhi pola angin dan curah hujan di wilayah tropis. MJO saat ini berada di fase yang mendukung peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur.

Selain MJO, faktor lain yang berkontribusi adalah Kondisi La Nina. La Nina, sebuah fenomena pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah, berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Kombinasi MJO dan La Nina ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat lembap dan mendukung pembentukan awan hujan yang intensif.

Lebih lanjut, BMKG juga mencatat pengaruh topografi Jawa Timur. Kondisi geografis yang bergunung-gunung menyebabkan udara lembap terangkat dan mengalami kondensasi, sehingga menghasilkan hujan yang lebat di daerah tertentu. Hal ini terutama berdampak di daerah lereng dan dataran rendah yang rentan terhadap banjir dan longsor.

Dampak Curah Hujan Ekstrem dan Antisipasi

Curah hujan ekstrem telah mengakibatkan beberapa dampak signifikan di Jawa Timur, antara lain:

• Banjir bandang: Beberapa daerah mengalami banjir bandang akibat meluapnya sungai dan genangan air yang cepat.
• Tanah longsor: Lereng-lereng yang tidak stabil mengalami longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan jiwa.
• Pohon tumbang: Angin kencang yang sering menyertai hujan lebat menyebabkan banyak pohon tumbang, mengganggu lalu lintas dan merusak fasilitas umum.
• Kerugian ekonomi: Banjir dan longsor mengakibatkan kerusakan infrastruktur, pertanian, dan usaha kecil menengah (UKM), menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Berikut beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan:

• Pantau informasi cuaca: Selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG melalui website resmi, aplikasi, atau media sosial.
• Hindari daerah rawan bencana: Hindari beraktivitas di daerah yang rawan banjir, longsor, dan pohon tumbang.
• Siapkan rencana evakuasi: Siapkan rencana evakuasi keluarga dan barang-barang penting jika terjadi bencana.
• Bersihkan saluran air: Bersihkan saluran air di sekitar rumah untuk mencegah genangan air.
• Perkuat struktur bangunan: Perkuat struktur bangunan rumah agar tahan terhadap angin kencang dan hujan lebat.

Kesimpulan

Curah hujan ekstrem di Jawa Timur merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor klimatologis dan geografis. BMKG telah memberikan penjelasan lengkap dan menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana hidrometeorologi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur dalam menghadapi musim hujan ekstrem ini. Tetap waspada dan jaga keselamatan!

Kata Kunci: Curah hujan ekstrem Jatim, BMKG, MJO, La Nina, banjir, longsor, bencana hidrometeorologi, Jawa Timur, cuaca ekstrem, peringatan dini.